Kalau kamu lagi ngerjain proyek bangunan—entah itu rumah, ruko, pagar, atau bahkan cuma ngecor dak tipis—pasti deh ada satu material yang mustahil di-skip: besi beton. Dari struktur kecil sampai gedung bertingkat, besi ini selalu jadi tulangnya konstruksi.
Nah, ada satu hal yang sering bikin orang bingung (dan kadang bikin salah hitung anggaran): cara menghitung berat besi beton berdasarkan diameter.
Tenang… kamu nggak sendirian. Banyak kontraktor, tukang, bahkan mahasiswa teknik yang masih suka lupa rumusnya. Karena itu, di artikel ini kita bakal ngebahas semuanya dengan cara yang gampang dicerna:
-
Kenapa penting menghitung berat besi beton?
-
Rumus dasar yang dipakai.
-
Tabel berat besi beton dari diameter 6 mm sampai 32 mm.
-
Cara hitung manual + contoh sederhana.
-
Tips memilih besi beton biar proyek kamu aman dan nggak overbudget.
Siap? Yuk gas!
Kenapa Harus Tahu Berat Besi Beton?
Sebelum masuk ke rumus dan tabel, yuk jawab dulu pertanyaan sederhana: kenapa repot-repot tahu beratnya segala?
Jawabannya simpel tapi krusial:
1. Buat ngitung kebutuhan dan biaya material
Harga besi beton biasanya dihitung per batang atau per kilogram. Kalau kamu nggak tahu beratnya, ya bingung juga mau ngitung berapa total biaya yang harus disiapkan.
2. Nentuin kualitas dan spesifikasi sesuai perhitungan teknik
Dalam gambar kerja, perhitungan struktur biasanya nyebut diameter. Tapi di lapangan, yang diperjualbelikan itu berat dan panjang. Jadi kamu harus bisa konversi dari diameter → berat → jumlah batang.
3. Cegah pemborosan (atau kekurangan stok)
Salah hitung itu fatal. Kekurangan besi bisa ngundur pekerjaan. Kebanyakan besi bikin budget jebol.
4. Biar nggak gampang dibodohin oknum supplier nakal
Kamu pasti pernah dengar besi non-SNI yang ukurannya “dipretelin” diam-diam—misalnya dibilang diameter 10 mm, tapi realnya cuma 8 mm. Berat sangat membantu deteksi barang begini.
Apa Itu Besi Beton? (Sedikit Pengantar Biar Nggak Bingung)
Besi beton atau reinforcement bar (rebar) adalah batang baja yang jadi tulang utama struktur. Ada dua tipe umum:
1. Besi polos (BJTP)
Permukaannya mulus. Lebih mudah dibentuk, biasanya dipakai untuk sengkang atau struktur ringan.
2. Besi ulir (BJTD)
Ada pola ulir memutar. Daya rekatnya lebih kuat, umum dipakai untuk struktur utama seperti balok, kolom, sloof, dan plat lantai.
Tapi terlepas dari tipenya, cara hitung berat berdasarkan diameter tetap sama.
Rumus Menghitung Berat Besi Beton
Eits, jangan kabur dulu. Rumus ini simpel kok.
Rumus standar perhitungan berat besi beton per meter adalah:
Berat per meter = (D² / 162)
Keterangan:
D = diameter besi dalam mm
Contoh cepat:
Diameter 10 mm → (10 × 10) / 162 = 100 / 162 = 0,617 kg/m
Satu batang besi standar panjangnya 12 meter.
Jadi berat per batang = berat per meter × 12
Tabel Lengkap Berat Besi Beton Berdasarkan Diameter
Biar kamu nggak perlu ngitung manual setiap kali, ini tabel lengkap yang sering dipakai di industri konstruksi:
| Diameter (mm) | Berat per meter (kg/m) | Berat per batang 12 m (kg) |
|---|---|---|
| 6 mm | 0,222 kg | 2,66 kg |
| 8 mm | 0,395 kg | 4,74 kg |
| 10 mm | 0,617 kg | 7,40 kg |
| 12 mm | 0,888 kg | 10,66 kg |
| 13 mm | 1,040 kg | 12,48 kg |
| 16 mm | 1,580 kg | 18,96 kg |
| 19 mm | 2,230 kg | 26,76 kg |
| 22 mm | 2,980 kg | 35,76 kg |
| 25 mm | 3,850 kg | 46,20 kg |
| 28 mm | 4,830 kg | 57,96 kg |
| 32 mm | 6,310 kg | 75,72 kg |
Tabel ini biasanya dipakai oleh toko besi, kontraktor, hingga konsultan struktur.
Cara Menghitung Berat Besi Beton Secara Manual (Dengan Contoh)
Biar makin nempel di kepala, mari kita coba contoh hitung sederhana.
Contoh 1: Hitung berat besi diameter 12 mm
Rumus: D² / 162
12² = 144
144 / 162 = 0,888 kg/m
Berat per batang (12 m):
0,888 × 12 = 10,66 kg
Contoh 2: Kamu butuh total 25 batang besi 10 mm
Pertama, lihat di tabel: berat per batang besi 10 mm adalah 7,40 kg.
Jadi total berat =
25 × 7,40 = 185 kg
Kalau harga per kg misalnya Rp 13.500:
Total biaya =
185 × 13.500 = Rp 2.497.500
Aman, kan? Jauh lebih jelas pos anggarannya.
Contoh 3: Kamu punya anggaran 300 kg untuk besi 8 mm. Dapat berapa batang?
Berat per batang besi 8 mm = 4,74 kg.
Jumlah batang =
300 / 4,74 = 63,29 batang → 63 batang
Ya iyalah nggak mungkin beli 0,29 batang, kecuali kamu mau potong sendiri 😄
Perbedaan Berat Besi Ulir dan Polos
Mungkin kamu mikir, “Lah, besi ulir kan ada teksturnya. Beratnya beda dong?”
Jawabannya:
Tidak.
Besi ulir dan polos dengan diameter yang sama punya berat yang sama dalam perhitungan standar.
Karena yang dihitung itu luas penampang (lingkaran), bukan tekstur ulirnya. Ulir itu cuma menambah daya rekat beton, bukan tebal penampang.
Kenapa Diameter Itu Penting Banget?
Kalau kamu lihat gambar struktur, diameter itu bukan angka asal-asalan. Setiap diameter punya fungsi spesifik berdasarkan beban struktur.
Misalnya:
-
D10 (10 mm): bisa untuk pelat lantai atau begel ringan
-
D12 (12 mm): untuk balok ringan atau sloof
-
D13–D16: bagian struktur utama
-
D19–D25: struktur besar atau beban berat
-
D28–D32: biasanya untuk proyek gedung tinggi
Dan tentu saja, makin besar diameternya → makin berat besinya → makin mahal biayanya.
Makanya penting banget tahu berat per diameter biar nggak salah beli.
Cara Cek Keaslian Diameter Besi (Anti Penipuan!)
Dalam dunia konstruksi, ada dua jenis besi:
-
SNI (ukuran real sesuai standar)
-
Non-SNI / KW (lebih tipis dari ukuran seharusnya)
Contohnya: besi “8 mm” tapi diameternya cuma 7 mm.
Beratnya otomatis beda.
Cara paling gampang ngecek?
1. Timbang langsung
Bawa satu batang, timbang. Cocokin dengan tabel.
2. Ukur diameter pakai jangka sorong
Akurasi tinggi, cocok buat kamu yang butuh presisi.
3. Lihat emboss / marking pabrik
Produsen besar biasanya kasih kode di permukaan besi.
Kalau kamu tau berat standar, kamu bisa langsung tahu barangnya beneran diameter segitu atau bukan.
Tips Memilih Besi Beton yang Tepat untuk Proyekmu
Supaya kamu nggak salah langkah, ini checklist simpel yang bisa kamu ikuti:
1. Prioritaskan besi SNI
Kamu bisa cek dari beratnya—ini indikator paling mudah.
2. Sesuaikan diameter dengan perhitungan struktur
Jangan pakai diameter lebih kecil hanya karena harga miring. Ini nyawa bangunan.
3. Beli dari distributor yang terpercaya
Misalnya Jayasteel—punya stok komplet, harga jelas, dan bisa konsultasi kebutuhan.
4. Cek permukaannya
Pastikan tidak berkarat parah, tidak bengkok ekstrem, dan ulirnya rapi.
5. Beli sekaligus untuk satu bagian pekerjaan
Biar warnanya sama, kualitas sama, dan nggak campur-campur produksi pabrik berbeda.
Cara Membedakan Berat Besi SNI dan Non-SNI (Studi Kasus Singkat)
Misalnya kamu beli besi 10 mm.
Standar berat per batang adalah 7,40 kg.
Lalu barang yang datang hanya 6,2 kg per batang.
Berarti diameter aslinya lebih kecil, sekitar 9 mm atau kurang.
Efeknya?
-
Daya dukung berkurang
-
Risiko struktur crack atau melengkung meningkat
-
Beton jadi kurang kuat
-
Proyek tidak sesuai standar keamanan
Makanya, berat itu harga mati dalam cek kualitas.
Bagaimana Kalau Diameter Tidak Tercantum atau Ragu Ukurannya?
Tenang, gampang banget.
-
Ukur keliling lingkaran (circumference) batang pakai meteran.
-
Bagi keliling dengan π (3,14).
-
Itulah diameter asli.
Contoh:
Keliling besi = 31,4 cm → 314 mm
Diameter = 314 / 3,14 = 10 mm pas.
Ini cara paling simpel kalau kamu nggak punya jangka sorong.
Simulasi Anggaran: Biar Kamu Punya Gambaran Nyata
Oke, sekarang kita buat simulasi cepat.
Proyek: ngecor dak rumah 6×10 meter
Butuh besi diameter 10 mm sekitar 250–300 batang.
Misalnya kamu ambil angka tengah: 275 batang.
Berat per batang = 7,40 kg
Total berat = 7,40 × 275 = 2.035 kg
Kalau harga rata-rata besi 10 mm = Rp 13.500/kg
Total biaya =
2.035 × 13.500 = Rp 27.472.500
Kalau kamu salah hitung diameter dan beli yang non-SNI (lebih ringan), struktur bangunan bisa kacau. Fatal banget.
Keuntungan Pakai Tabel Berat Besi dalam Perencanaan Proyek
Ini bukan sekadar tabel. Tapi “senjata rahasia” buat:
1. Menghemat waktu
Nggak perlu ngitung ulang tiap kali. Cukup lihat angka.
2. Memperkirakan anggaran dengan cepat
Tinggal kalikan jumlah batang × berat × harga per kg.
3. Memastikan kualitas barang yang datang
Kalau beratnya kurang, kamu langsung tahu ada yang janggal.
4. Bantu menyusun RAB
Kontraktor, developer, atau pemilik rumah bisa pakai tabel ini buat bikin estimasi yang akurat.
Tabel Tambahan: Berat Besi per Diameter dalam Kg/Batang
Kalau kamu mau simpan tabel versi ringkas, yang ini paling praktis:
| Diameter | Kg/batang 12 m |
|---|---|
| 6 mm | 2,66 kg |
| 8 mm | 4,74 kg |
| 10 mm | 7,40 kg |
| 12 mm | 10,66 kg |
| 13 mm | 12,48 kg |
| 16 mm | 18,96 kg |
| 19 mm | 26,76 kg |
| 22 mm | 35,76 kg |
| 25 mm | 46,20 kg |
| 28 mm | 57,96 kg |
| 32 mm | 75,72 kg |
Mau diprint jadi poster pun bisa banget.
Apakah Tabel Ini Berlaku untuk Semua Jenis Besi?
Secara umum: YA
Tabel berat besi beton standar berlaku untuk:
-
Besi ulir
-
Besi polos
-
Besi SNI dari hampir semua pabrikan
-
Besi lokal standar
Kecuali besi non-SNI (KW), yang diameternya “dipretelin” lebih kecil agar lebih ringan.
Kalau kamu cek dan beratnya meleset jauh, kamu sudah tahu jawabannya.
Kapan Harus Hitung Manual, Kapan Cukup Pakai Tabel?
Pakailah tabel kalau:
-
Kamu cuma mau tahu berat per batang
-
Lagi estimasi cepat kebutuhan material
-
Mau ngecek kualitas barang
-
Bikin RAB sederhana
Hitung manual kalau:
-
Kamu butuh diameter yang tidak umum (misalnya D14 atau D18)
-
Butuh presisi tinggi
-
Perhitungan struktur tidak boleh meleset
-
Lagi skripsi 😄
Biar Proyek Aman, Mulai dari Perhitungan yang Benar
Menghitung berat besi beton berdasarkan diameter itu bukan cuma buat teknisi atau kontraktor.
Pemilik rumah pun perlu ngerti biar nggak salah langkah.Dengan tabel dan rumus yang sudah kamu baca barusan, sekarang kamu bisa:
Bandingin kualitas besi
Hitung anggaran dengan lebih akurat
Beli material tanpa ragu-ragu
Pastikan struktur bangunan lebih aman dan kuat
Kalau kamu butuh bantuan ngitung kebutuhan besi atau mau pesan besi beton berbagai ukuran dengan harga yang jelas dan kompetitif, Jayasteel siap bantu kamu dari awal sampai selesai.
Tinggal bilang aja mau diameter berapa dan berapa kebutuhanmu—nanti kita bantu hitungin langsung!
Siap bikin struktur bangunan yang kuat dan tahan lama? Yuk mulai dari pemilihan besi terbaik!

Share ke Pinterest . 