Pernah ngalamin beli besi beton SNI dengan kualitas bagus banget, tapi pas mau dipakai di lapangan kondisinya sudah cemplang-cemplang berkarat, warnanya kusam, bahkan beberapa batang menempel satu sama lain karena kelembapan? Kalau iya, berarti kamu bukan satu-satunya. Masalah penyimpanan besi beton sering dianggap sepele, terutama di proyek-proyek kecil seperti renovasi rumah, pembangunan ruko, atau pekerjaan perumahan skala menengah. Padahal, ini salah satu penyebab utama mutu beton berkurang dan tulangan cepat korosi.
Banyak orang fokus pada kualitas material saat membeli: brand apa? SNI atau non-SNI? Beratnya sesuai? Tapi ketika material sudah di lokasi proyek, perhatian tiba-tiba hilang. Padahal, bagaimana cara menyimpan besi beton sama pentingnya dengan kualitas produk saat datang dari supplier. Mau sebanyak apa pun kamu beli besi SNI, kalau penyimpanannya buruk, hasil akhirnya tetap tidak maksimal.
Nah, artikel ini bakal mengupas tuntas:
-
Bagaimana cara menyimpan besi beton SNI agar tidak berkarat
-
Bagaimana melindungi dari cuaca lapangan
-
Tips proyek kecil yang biasanya kecolongan
-
Cara menata, mengatur, dan menangani besi beton agar tetap awet
-
Dan kenapa teknik penyimpanan yang benar bisa menghemat biaya cukup besar
Kalau kamu pekerja lapangan, mandor, kontraktor rumah kecil, atau pemilik proyek pribadi, artikel ini wajib banget dibaca biar nggak rugi.
Kenapa Besi Beton Bisa Berkarat, Padahal Kualitasnya SNI?
SNI memastikan kualitas baja, diameter, kekuatan tarik, hingga komposisi material sudah tepat. Tapi SNI tidak bisa melindungi besi dari faktor eksternal, yakni:
-
Hujan
-
Kelembapan tinggi
-
Kontak dengan tanah basah
-
Air comberan atau air semen
-
Penyimpanan terlalu lama
-
Kontaminasi lumpur dan debu
-
Paparan garam (di daerah dekat pantai)
Baja pada dasarnya bereaksi dengan oksigen dan air. Jadi, kalau kamu biarkan besi beton kena hujan dua minggu saja tanpa perlindungan, karat tipis pasti muncul. Karat ringan masih aman, tapi jika dibiarkan, lama-lama menjadi kerak yang membuat diameter efektif berkurang. Itu artinya kekuatan tulang bangunan menurun.
Satu kesalahan sederhana bisa berakibat fatal untuk jangka panjang. Jangan sampai terjadi.
1. Pilih Lokasi Penyimpanan yang Tepat
Ini langkah paling dasar, tapi paling sering diabaikan.
✔ Jauhkan dari tanah langsung
Besi yang diletakkan di atas tanah akan menyerap kelembapan. Apalagi kalau tanahnya lembap atau berpasir. Dalam hitungan hari, permukaan besi akan mulai berubah warna.
Solusi:
Gunakan alas seperti:
-
Kayu gelondongan
-
Balok kayu
-
Bantalan beton kecil
-
Palet
-
Batu bata disusun rapat
Minimal elevasi besi harus 10–20 cm dari permukaan tanah.
✔ Hindari daerah yang rawan banjir kecil
Area belakang rumah, dekat saluran drainase, atau tempat air menggenang saat hujan? Jangan ditaruh di situ.
Besi yang terendam sebentar saja bisa mempercepat korosi.
✔ Pilih tempat yang tidak terkena cipratan air semen
Air semen punya sifat korosif jika mengering di permukaan besi.
2. Atur Penataan Besi agar Tidak Melengkung dan Tetap Presisi
Besi beton yang tersimpan sembarangan bisa mengalami:
-
Pelengkungan
-
Tekukan kecil
-
Penurunan daya lekat
-
Kerusakan sirip ulir
-
Penurunan estetika proyek
Jadi, penataannya harus rapi.
✔ Kelompokkan berdasarkan ukuran
S6, S8, S10, S13, D13, D16 jangan digabung acak. Ini memudahkan kontrol stok dan mencegah kerusakan.
✔ Letakkan pada permukaan yang rata
Jika permukaan miring, batang besi bisa meluncur dan menimbulkan kecelakaan.
✔ Susun batang sesuai panjang dan tipe
Paling ideal dibuat seperti rak manual:
Lapisan 1: Besi 6 – 8 mm
Lapisan 2: Besi 10 – 12 mm
Lapisan 3: Besi 13 – 16 mm
Lapisan atas: Besi 19 – 22 mm
Cara ini memastikan tidak ada diameter kecil tertindih diameter besar.
3. Lindungi Besi Beton dari Cuaca: Musuh Utama Adalah Air
Kalau proyek berjalan di musim hujan, perlindungan harus ekstra.
✔ Gunakan terpal berkualitas baik
Terpal bukan sekadar penutup; terpal adalah senjata utama melawan karat.
Tapi jangan salah pilih. Terpal tipis mudah sobek dan air tetap merembes.
Tips memilih terpal untuk melindungi besi:
-
Pilih terpal plastik tebal
-
Pastikan ukuran cukup lebar
-
Hindari terpal yang sudah robek
-
Ikat kuat bagian pinggir agar tidak tertiup angin
✔ Pastikan ada ventilasi (Jangan rapat total!)
Jika terpal menutup 100% tanpa sirkulasi, uap air dari tanah terperangkap dan justru mempercepat karat.
Solusinya:
-
Buat celah kecil di bagian bawah
-
Tinggikan terpal dengan kayu agar ada ruang udara
✔ Atur sudut kemiringan
Terpal harus dipasang miring agar air hujan turun ke samping, bukan menggenang di tengah lalu merembes ke besi.
4. Cara Menangani Besi Beton Saat Hujan di Proyek
Besi sering dibiarkan di lapangan saat hujan karena pekerja menganggap:
"Ah, besi kan kuat."
Iya, kuat. Tapi tidak kebal karat.
Kalau hujan turun:
✔ Pastikan terpal sudah disiapkan sebelum hujan (jangan menunggu).
✔ Tarik terpal langsung dan pastikan semuanya tertutup.
✔ Jangan biarkan ujung besi menyentuh tanah.
✔ Setelah hujan, cek apakah ada air menggenang di sekitar lokasi besi.
Saat cuaca lembap berhari-hari:
Tambahkan pengganjal
Ganti terpal jika terasa basah
Semprotkan oli tipis bila harus disimpan lama
5. Penyimpanan Jangka Panjang
Jika proyek molor atau material disiapkan jauh-jauh hari, penyimpanan jangka panjang harus lebih serius.
Metode terbaik:
✔ Gunakan grease atau oli bekas tipis
Ini teknik tradisional tapi efektif.
Tujuan:
-
Menghambat reaksi oksidasi
-
Melindungi permukaan dari air
Jangan oles terlalu tebal, karena nanti malah menyulitkan saat pemasangan.
✔ Beri kanopi sementara
Cocok untuk proyek besar atau lokasi penyimpanan lama.
Bisa menggunakan:
-
Rangka besi ringan
-
Seng
-
Atap parabola plastik
-
Tenda konstruksi
✔ Pindahkan ke tempat tertutup saat tidak digunakan dalam 1–2 bulan
Jangan biarkan di lapangan terlalu lama.
✔ Jangan letakkan dekat bahan kimia korosif
Misalnya:
-
Air garam
-
Cairan pembersih
-
Sisa urea
-
Bahan kimia pengeras beton
6. Penanganan Besi Beton di Proyek: Panduan Lapangan
Selain penyimpanan, penanganan juga memengaruhi kondisi besi.
✔ Jangan seret besi di atas beton kasar
Bisa merusak sirip besi ulir.
✔ Jangan tempatkan besi di area tempat tukang memotong keramik
Debu keramik bersifat abrasif.
✔ Hindari menumpuk besi terlalu tinggi
Selain berbahaya, ini dapat menyebabkan besi bagian bawah lembap lebih lama.
✔ Gunakan alat bantu saat memindahkan
Seperti:
-
Troli besi
-
Trolley manual
-
Katrol kecil
Ini bukan manja—ini cara menghindari tekukan kecil yang tidak terlihat mata tapi merusak fungsi tulangan.
7. Apa yang Harus Dilakukan Jika Besi Terlanjur Berkarat?
Tidak semua karat membuat besi harus dibuang. Ada dua jenis:
1. Karat Ringan (warna coklat muda, tipis)
Aman!
Cukup bersihkan menggunakan:
-
Sikat kawat
-
Amplas halus
-
Mesin gerinda dengan sikat kawat
Besi tetap bisa digunakan.
2. Karat Berat (warna coklat kehitaman, bersisik, mengelupas)
Ini berbahaya.
Ciri-ciri:
-
Sirip ulir hilang sebagian
-
Diameter berkurang
-
Permukaan mengelupas
Jika sudah seperti ini, jangan dipakai untuk struktur utama.
Gunakan saja untuk:
-
Pembesian non-struktural
-
Pengikat sementara
-
Pagar cor kecil
-
Bekisting kecil
Untuk struktur utama seperti balok, kolom, sloof: wajib gunakan besi yang sempurna.
8. Kenapa Penyimpanan Besi yang Benar Bisa Menghemat Banyak Uang?
Ini fakta yang sering diremehkan.
✔ Mengurangi pemborosan material
Besi rusak = harus beli lagi.
✔ Mencegah keterlambatan proyek
Kalau besi tidak layak pakai, pekerjaan berhenti.
✔ Menghindari kecelakaan kerja
Tumpukan besi berantakan bisa melukai pekerja.
✔ Mengurangi risiko kerusakan struktur jangka panjang
Besi yang sudah terkorosi sebelum dipasang cenderung mempercepat retak rambut pada beton.
✔ Tampilan pekerjaan lebih rapi
Kontraktor profesional selalu menjaga material tetap prima.
Bayangkan proyek kecil dengan anggaran minim. Hanya gara-gara penyimpanan besi yang sembarangan, kamu bisa mengeluarkan biaya tambahan ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
9. Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Proyek Kecil
Ini yang paling sering ditemui di lapangan:
❌ Menyimpan besi langsung di tanah
❌ Menggunakan terpal robek
❌ Dibiarkan kehujanan berhari-hari
❌ Menaruh besi di dekat adukan beton
❌ Besi disatukannya antara diameter kecil dan besar
❌ Mengikat besi secara acak
❌ Tidak memeriksa kondisi terpal setiap hari
❌ Tidak memberikan alas atau rak penyimpanan
Jika kamu menghindari 8 kesalahan di atas, kondisi besi bisa bertahan jauh lebih lama.
10. Cara Membuat Area Penyimpanan Besi Beton yang Profesional (Meski Proyek Kecil)
Tidak perlu mahal. Kamu bisa membuat mini storage sederhana dengan biaya rendah.
Komponen yang diperlukan:
-
Palet kayu (2–4 buah)
-
Balok 5/7 secukupnya
-
Terpal besar
-
Tali rafia atau tali tambang
-
Pipa paralon sebagai tiang terpal
-
Bambu sebagai rangka
Cara membuatnya:
-
Ratakan tanah
-
Letakkan palet kayu sebagai alas
-
Susun besi berdasarkan ukuran
-
Pasang bambu atau paralon sebagai tiang di keempat sudut
-
Bentangkan terpal dan ikat kuat
-
Buat celah ventilasi di bawah terpal
-
Tambahkan pemberat agar terpal tidak terbang
Dengan cara ini, besi yang disimpan akan tetap aman dan tahan lama.
Penyimpanan Besi Beton SNI adalah Kunci Kualitas Beton
Besi beton SNI memang sudah kuat, standar, dan terjamin kualitasnya. Tapi kalau saat disimpan di proyek dibiarkan kehujanan, menempel tanah, atau dibiarkan berbulan-bulan tanpa perlindungan, kualitas tersebut jadi sia-sia.
Dengan mengikuti tips penyimpanan di atas, kamu bisa memastikan:
✔ Besi tetap bersih
✔ Tidak cepat berkarat
✔ Diameter tetap sesuai standar
✔ Sirip ulir tetap tajam
✔ Struktur bangunan lebih kuat dan amanKesalahan kecil seperti menaruh besi langsung di tanah bisa membuat pekerjaan besar jadi berantakan. Jadi, rawatlah besi beton seperti aset penting proyek—karena memang itulah fungsinya.

Share ke Pinterest . 