Belajar Struktur Baja di Pendidikan Teknik Sipil

Belajar Struktur Baja I mengenai pengenalan baja sebagai bahan struktur; pengenalan berbagai metode perancangan struktur baja; perencanaan batang tarik dan batang tekan; sambungan; dan perencanaan struktur baja rangka batang

Rincian Materi Belajar :
Pengenalan baja sebagai bahan struktur
Pengenalan berbagai metode perancangan struktur baja
Perencanaan batang tarik
Perencanaan batang tekan
Sambungan
Perencanaan struktur baja rangka batang

Referensi :
1.    Segui, W.T., “LRFD Steel Design” PWS Publishing Company, Boston, 1998
2.    AISC LRFD, Manual of steel construction, 1st Ed. 1986


   
Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan
Belajar Konstruksi Kayu untuk Bangunan
Belajar Bahan Bangunan di Teknik Sipil

Belajar MANAJEMEN KONSTRUKSI di Teknik Sipil

Dalam belajar manajemen proyek ini, manajer madya menerapkan fungsi manajemen dalam organisasi proyek kontrusksi, mampu mempersiapkan tempat didirikannya suatu bangunan, mengetahui metode pelaksanaan suatu pekerjaan, mampu merencanakan jadwal proyek dan mampu merencanakan cara pengendalian biaya. pelaksanaan pekerjaan di lapangan (proyek).

Manajemen Proyek berisi tentang ilmu manajemen dan aplikasinya dalam suatu proyek konstruksi bangunan gedung, teori perencanaan dan pengendalian waktu, teori tentang perencanaan dan pengendalian biaya, teori tentang perencanaan dan pengendalian mutu pekerjaan sebagaimana yang tertera dalam rencana kerja dan syarat-syarat proyek bangunan gedung.






Proyek Konstruksi, Organisasi Proyek Konstruksi
Manajemen Tempat Pembangunan, Bangunan Gedung
Adinistrasi pengendalian kegiatan proyek konstruksi, Metode Pelaksanaan Konstruksi bangunan Gedung
Perencanaan dan Pengendalian Waktu
Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Presentasi Tugas Terstruktur / tinjauan lapanagan

Daftar Buku / Buku Utama / Referensi : 
•    Iman Soeharto, 1997.Manajemen Proyek dari konseptual sampai Operasional
•    Barrie, Paulson, Sudinarto, 1993, Profesional Contruction Management/ Manajemen konstruksi professional
•    Norman Foster, 1972, Construction Estmates
•    R chudley, 1997,Construction Teknology 3
•    R chudley, 1997,Construction Teknology 4
•    Husaini Usman, 2002, Manajemen Konstruksi
•    Istimawan Dipohusodo, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid 1 dan jilid 2, Kanisius Jakarta
•    Wulfram L Ervianto, 2004, Teori -aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Andi Yogyakarta
•    Universitas Tarumanegara, 1998, Ilmu Manajemen Kontruksi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta



Belajar Bahan Bangunan di Teknik Sipil

Price List Wire mesh M4 - M12

M
Harga / Lembar
Harga / Roll
wiremesh 4
146.800
    1.468.000
wiremesh 5
206.400
    2.064.000
wiremesh 6
290.300
    2.903.000
wiremesh 7
395.100
wiremesh 8
516.000
wiremesh 9
660.800
wiremesh 10
815.800
wiremesh 11
1.092.300
wiremesh 12
1.299.900
wiremesh 4,7
182.400
    1.824.000
wiremesh 5,7
269.800
    2.698.000
wiremesh 6,7
372.800
wiremesh 7,7
492.300
wiremesh 8,7
635.800
wiremesh 9,7
790.400
wiremesh 10,7
1.061.100
wiremesh 11,7
1.268.800
wiremesh 5,5
257.000
    2.570.000
wiremesh 6,5
361.000
wiremesh 7,5
480.700
wiremesh 8,5
617.300
wiremesh 9,5
779.900
wiremesh 10,5
952.700
wiremesh 11,5
1.257.700


Kepada Jaya Steel
UP Bapak Afandi

Selamat Sore

Saya dari PT *, mohon untuk dikirimkan price list dari wire mesh M4 - M12 (harga per Roll dan lembar)
dan harga Besi Ulir dengan kuat tarik 460 ksi untuk semua ukuran dan spesifikasi yang tersedia

Terima kasih


a*
mitra baja
boyolali
Email: r*@yahoo.com
Telepon: 0812*
Pesan: list harga besi beton, wirerod, wiremesh



Dear Jaya Steel
Tolong untuk dikirmkan pricelist dan contoh gambar Wiremesh dengan ukuran 4x4x4mm dan 5x5x4mm.
saya tunggu feedbacknya
Best Regard's

kami hanya menyediakan wiremesh untuk konstruksi ukuran 2,1 m x 5,4 m. dengan jarak 15 cm


AYU ANDIRA
Bujaya Karya Makmur
Sorowako
Email: a*@gmail.com
Pesan: Update harga barang

.....

Harga wiremesh M12= 1.300.000 per lembar

Harga wiremesh
M12= 1.300.000 per lembar

11,7 = 1.236.000
11,5 = 1.194.000

Terima kasih

Afandi Kusuma
-

2015-03-16 16:25 GMT+07:00 <wahyu**@yahoo.com>:
Daftar Harga Jaya Steel.

wahyu hidayat
CV A*
Karah *
Email: wahyu*@yahoo.com
Telepon: 081 2*
Pesan: harga wiremess M12


Peraturan Bangunan

Jasa konstruksi merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Untuk mengembangkan jasa konstruksi diperlukan pengaturan jasa konstruksi yang terencana, terarah, terpadu, dan menyeluruh dalam bentuk Undang-undang sebagai landasan hukurn. Undang-undang yang dikeluarkan pemerintah selanjutnya dilengkapi dengan peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan presiden, peraturan menteri, keputusan menteri, surat edaran, hingga peraturan institusi atau lembaga yang berwenang. Undang-undang yang telah dikeluarkan pemerintah sesuai dengan bidang-bidang konstruksi, antara lain:
− Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
− Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
− Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Jalan

Terkait dengan jasa konstruksi, pemerintah mengeluarkan undangundang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang mengatur tentang ketentuan umum, usaha jasa konstruksi, pengikatan pekerjaankonstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, kegagalan bangunan, peran masyarakat, pembinaan, penyelesaian sengketa, sanksi, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup. Dengan Undang-undang tentang jasa konstruksi ini, maka semua penyelenggaraan jasa konstruksi yang dilakukan

Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Bangunan
Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM)

Daftar SNI struktur bangunan

Berikut Daftar SNI struktur bangunan : No SNI : Judul

 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung
 SNI 03-2847-1992 Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan
Blok Beton Berongga Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
SNI 03-3445-1994 Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat.
SNI 03-4164-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
SNI 03-4165-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
SNI 03-4166-1996 Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
SNI 03-6435-2000 Metode Pengujian Kedataran dan Kerataan Lantai Menggunakan Sistem Bilangan F
SNI 03-6760-2002 Metode Pengujian Pembebanan Lantai Beton Bertulang Pada Bangunan Bertingkat dengan Beban Air
SNI 03-6761-2002 Metode Pengujian untuk Tiang Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial Statis
SNI 03-6762-2002 Metode Pengujian Tiang Pancang Terhadap Beban Lateral
SNI 03-6763-2002 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural yang Dibentuk dalam Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa Kampuh
SNI 03-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural
SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural
SNI 07-0242.1-2000 Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Tanpa Sambungan dengan Lapis Hitam dan Galvanis Panas
SNI 07-6402-2000 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural Berbentuk Bulat dan Lainnya yang Dibentuk Dalam Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa Kampuh
SNI 07-6403-2000 Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Kuat Tarik Rendah dan Medium

SNI 03-1734-1989 – Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung

Standar ini menjadi panduan utama dalam merencanakan struktur beton bertulang yang aman dan efisien untuk rumah tinggal maupun gedung bertingkat. Di dalamnya tercakup ketentuan mengenai dimensi elemen struktur, penulangan minimum, hingga cara menghitung kekuatan struktur terhadap beban gravitasi maupun lateral. Dengan mengikuti standar ini, perancang dapat memastikan bahwa bangunan memiliki ketahanan struktural yang sesuai dengan kebutuhan dan faktor keamanan yang memadai.

Selain beton bertulang, standar ini juga memberi panduan untuk struktur dinding bertulang, termasuk rasio tulangan, sambungan, dan pengaku. Ini sangat penting terutama pada bangunan yang berdiri di wilayah rawan gempa. Penerapan standar ini memastikan elemen dinding mampu menahan gaya lateral dan mencegah keruntuhan dinding akibat getaran atau beban berat lainnya, memberikan rasa aman bagi penghuni bangunan.

SNI 03-2847-1992 – Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

Standar ini mengatur metode perhitungan struktur beton secara menyeluruh pada bangunan gedung. Mulai dari pemodelan beban, faktor reduksi kekuatan, detail penulangan, hingga persyaratan ductility, semuanya dibahas mendalam untuk menjamin bangunan aman dan tahan lama. Standar ini menjadi landasan teknis bagi para insinyur sipil dalam merancang struktur gedung dari beton reinforced.

Di dalam proses konstruksi modern, standar ini sangat penting untuk memastikan keakuratan perhitungan dan desain, terutama pada bangunan bertingkat dan proyek besar. Dengan mengikuti standar ini, potensi kegagalan struktur akibat kesalahan teknis dapat diminimalkan, sehingga memberikan keamanan maksimal dan masa pakai bangunan yang lebih panjang.

SNI 03-3430-1994 – Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung

Standar ini digunakan untuk merencanakan dinding struktural dari blok beton berongga bertulang—biasanya digunakan dalam pembangunan rumah dan gedung rendah. Standar ini mencakup ketentuan penulangan, pemilihan material, dan teknik pemasangan blok agar menghasilkan dinding yang kuat dan stabil.

Dinding dari blok beton berongga memiliki keunggulan berupa efisiensi material dan kemudahan instalasi. Dengan mengikuti standar ini, kontraktor dapat memastikan bahwa dinding memiliki daya dukung yang memadai, mampu menahan beban gravitasi maupun lateral, serta memenuhi aspek ketahanan gempa yang dibutuhkan dalam konstruksi modern di Indonesia.

SNI 03-3445-1994 – Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat

Standar ini mengatur metode pemasangan panel beton ringan berserat (fiber reinforced lightweight concrete panel) yang umum digunakan untuk pembatas ruangan, fasad, dan elemen arsitektural non-struktural. Pedoman ini mencakup teknik sambungan, penggunaan angkur, dan ketebalan panel agar instalasi berjalan aman dan presisi.

Dengan mengikuti standar ini, kontraktor dapat meminimalkan risiko retak, deformasi, atau kegagalan panel akibat pemasangan yang salah. Panel beton ringan berserat populer karena bobotnya yang ringan dan sifatnya yang mudah dipasang, sehingga penerapan standar ini memastikan efisiensi sekaligus menjaga kualitas hasil akhir konstruksi.

SNI 03-4164-1996 – Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium

Standar ini memberikan prosedur untuk menguji kuat tekan dinding pasangan bata merah melalui pengujian laboratorium. Pengujian ini bertujuan mengetahui seberapa besar kemampuan dinding menahan beban vertikal sebelum mengalami kegagalan struktur.

Dengan data kuat tekan yang akurat, ahli struktur dapat menentukan kelayakan dan kualitas dinding bata merah dalam sebuah proyek. Hal ini penting terutama untuk memastikan keamanan bangunan, menghindari kegagalan struktural, serta menentukan spesifikasi dan teknik pemasangan yang tepat di lapangan.

SNI 03-4165-1996 – Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium

Standar ini mendefinisikan cara menguji kuat lentur dinding bata, atau ketahanan dinding terhadap gaya yang menyebabkan tekukan atau melengkung. Pengujian ini penting untuk menilai performa dinding ketika menerima beban lateral seperti angin atau gempa.

Dengan mengikuti standar ini, para pengembang dan insinyur bisa memastikan dinding pasangan bata memiliki fleksibilitas dan kekuatan cukup sehingga tidak mudah retak atau roboh dalam kondisi ekstrem. Ini memberikan jaminan keamanan dan kualitas dalam pembangunan rumah serta bangunan non-bertulang lainnya.

SNI 03-4166-1996 – Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium

Standar ini mengatur metode untuk menguji kekuatan geser dinding pasangan bata merah, yaitu kemampuan dinding menahan gaya horizontal yang dapat menyebabkan geseran antar bata dan akhirnya keruntuhan. Pengujian ini sangat relevan untuk bangunan di wilayah rawan gempa atau angin kencang.

Dengan hasil uji geser yang valid, teknisi dapat memastikan dinding mampu bekerja optimal dalam mendistribusikan beban lateral. Ini meningkatkan keandalan konstruksi dan membantu menentukan detail penguatan yang diperlukan untuk menghindari kerusakan struktural.

SNI 03-6435-2000 – Metode Pengujian Kedataran dan Kerataan Lantai Menggunakan Sistem Bilangan F

Standar ini mengatur prosedur pemeriksaan tingkat kerataan dan kedataran lantai menggunakan sistem bilangan F (Floor Flatness & Floor Levelness). Pengujian ini penting terutama pada bangunan industri atau komersial yang memerlukan permukaan lantai presisi tinggi, seperti gudang forklift atau pusat logistik.

Dengan menerapkan standar ini, kualitas pengerjaan lantai dapat dikontrol lebih baik, sehingga menghasilkan permukaan akhir yang aman, nyaman, dan sesuai spesifikasi. Pengujian ini juga membantu mengidentifikasi bagian yang memerlukan perbaikan untuk menjaga standar konstruksi profesional.

SNI 03-6760-2002 – Metode Pengujian Pembebanan Lantai Beton Bertulang Pada Bangunan Bertingkat dengan Beban Air

Standar ini mengatur uji pembebanan lantai beton bertulang menggunakan beban air untuk memastikan kapasitas lantai dalam menahan beban rencana sebelum bangunan digunakan. Metode ini dianggap efektif karena beban air bisa diukur dan dikendalikan secara presisi.

Dengan pengujian ini, potensi kegagalan lantai di masa depan dapat diminimalkan karena kelemahan struktur dapat terdeteksi sejak awal. Ini memberi jaminan keamanan tambahan bagi penghuni atau pengguna gedung bertingkat dan memastikan standar keamanan konstruksi dipenuhi secara ketat.

SNI 03-6761-2002 Metode Pengujian untuk Tiang Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial Statis
Dokumen SNI ini menjelaskan prosedur teknis untuk menguji kekuatan tiang tunggal ketika menerima beban tarik secara vertikal. Pengujian ini penting untuk memastikan tiang mampu menahan gaya tarik yang terjadi pada kondisi tertentu seperti struktur jembatan atau pondasi bangunan tinggi. Dengan metode yang terstandar, insinyur dapat memastikan setiap tiang memenuhi persyaratan keamanan yang ditetapkan sebelum konstruksi dilanjutkan.

Penerapan standar ini juga membantu memprediksi performa jangka panjang tiang dalam kondisi lapangan yang sebenarnya. Hasil pengujian memberikan data penting untuk evaluasi stabilitas struktur, terutama pada tanah dengan kekuatan geser rendah. Dengan demikian, risiko kegagalan struktur akibat kurangnya daya tarik pondasi dapat diminimalisir.

SNI 03-6762-2002 Metode Pengujian Tiang Pancang Terhadap Beban Lateral
Standar ini mengatur tata cara pengujian tiang pancang terhadap beban lateral, yaitu gaya horizontal yang bekerja pada tiang. Beban lateral sering terjadi akibat angin, gempa bumi, atau tekanan tanah sehingga kemampuan tiang untuk menahan gaya ini harus diuji dengan benar. Prosedur yang tercantum dalam SNI ini memastikan pengujian dilakukan akurat dan konsisten.

Hasil pengujian beban lateral memberikan gambaran tentang perilaku tiang dalam kondisi ekstrem yang bisa terjadi pada bangunan seperti dermaga, jembatan, dan gedung tinggi. Dengan mengikuti SNI ini, perencana struktur dapat membuat keputusan tepat mengenai desain pondasi, memperkuat keamanan dan ketahanan bangunan dalam jangka panjang.

SNI 03-6763-2002 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural yang Dibentuk dalam Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa Kampuh
SNI ini menetapkan persyaratan teknis untuk tabung baja karbon struktural yang dibentuk panas dan dilas tanpa kampuh. Tabung ini sering digunakan sebagai elemen struktural dalam konstruksi bangunan, rangka baja, hingga struktur jembatan. Spesifikasi ini mencakup kekuatan material, cara produksi, serta karakteristik fisik yang harus dipenuhi.

Dengan standar tersebut, mutu tabung baja yang digunakan dalam proyek konstruksi menjadi lebih terjamin. Material yang sesuai spesifikasi memastikan struktur tetap kuat dan aman dalam jangka panjang, terutama dalam kondisi beban berat dan lingkungan yang menantang.

SNI 03-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural
SNI ini memaparkan persyaratan kualitas untuk baja struktural yang digunakan pada elemen konstruksi utama seperti balok, kolom, dan rangka. Standar ini memastikan baja memiliki karakteristik mekanis sesuai kebutuhan, seperti kekuatan tarik, ketahanan lentur, dan ketangguhan terhadap beban dinamis.

Dengan penerapan standar ini, kontraktor dan insinyur dapat memastikan setiap komponen baja dalam proyek memenuhi syarat keamanan. Hal ini menurunkan risiko kerusakan struktural dan memastikan umur bangunan dapat bertahan sesuai rencana desain.

SNI 03-6880-2002 Spesifikasi Beton Struktural
SNI ini mendefinisikan persyaratan teknis beton struktural, meliputi mutu beton, komposisi, pengujian, serta kualitas campuran. Standar ini bertujuan memastikan semua pekerjaan beton di lapangan memenuhi performa yang diperlukan untuk menahan beban struktural.

Beton yang memenuhi SNI akan memiliki ketahanan yang optimal terhadap cuaca, beban berulang, serta potensi keretakan. Penerapan standar ini wajib dilakukan agar struktur bangunan memiliki daya tahan jangka panjang dan keamanan yang optimal.

SNI 07-0242.1-2000 Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Tanpa Sambungan dengan Lapis Hitam dan Galvanis Panas
SNI ini mengatur persyaratan mutu pipa baja baik yang memiliki sambungan las maupun tanpa sambungan. Standar ini juga mencakup ketentuan lapisan pelindung berupa lapis hitam atau galvanis panas untuk mencegah korosi.

Pemilihan pipa baja yang sesuai standar ini sangat penting untuk instalasi konstruksi, saluran air, hingga tiang struktur ringan. Perlindungan galvanis dan kualitas material memastikan pipa tahan terhadap kondisi lingkungan dan memiliki umur panjang dalam pemakaian.

SNI 07-6402-2000 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural Berbentuk Bulat dan Lainnya yang Dibentuk Dalam Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa Kampuh
Standar ini menetapkan karakteristik tabung baja karbon struktural yang dibentuk dingin dan dilas tanpa kampuh. Tabung ini umum digunakan dalam konstruksi modern, terutama untuk rangka, pagar, dan bangunan industri.

Dengan mengikuti spesifikasi ini, pengguna memastikan material memiliki kekuatan dan kestabilan dimensional yang konsisten. Standar ini juga membantu mencegah kegagalan material pada penggunaan jangka panjang di lapangan.

SNI 07-6403-2000 Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Kuat Tarik Rendah dan Medium
SNI ini memberikan pedoman mengenai pelat baja karbon dengan kekuatan tarik rendah hingga sedang. Pelat baja ini digunakan untuk berbagai aplikasi konstruksi, alat teknik, dan pembuatan komponen struktural.

Penggunaan pelat baja sesuai standar membantu menjaga integritas struktur, terutama pada bagian-bagian yang menanggung beban statis. Dengan mutu material terjamin, konstruksi dapat dilakukan lebih aman dan efisien.

 

Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan

Standar Nasional Indonesia
Menurut SNI 03 – 1729 – 2002 tentang TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG, semua baja struktural  sebelum difabrikasi, harus memenuhi ketentuan berikut ini:
− SK SNI S-05-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/baja);
− SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
− SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji;
− SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan;
− SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
− SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan;
− SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum;
− SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng;
− SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
− SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum;
− SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum;
− SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan;
− SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung. 

SK SNI S-05-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/Baja)

Standar ini memastikan material besi dan baja yang digunakan dalam bangunan memiliki mutu yang sesuai dan aman untuk dipakai dalam konstruksi. Melalui standar ini, setiap produk baja wajib memenuhi persyaratan teknis seperti komposisi kimia, ketahanan terhadap korosi, hingga kekuatan mekanisnya. Dengan kata lain, standar ini menjaga agar material yang masuk ke pasar tidak hanya memenuhi kualitas minimal, tetapi juga layak untuk proyek skala kecil hingga konstruksi berat.

Selain itu, SK SNI ini menjadi dasar referensi bagi arsitek, kontraktor, dan insinyur ketika menentukan material yang tepat untuk kebutuhan struktur. Dengan adanya standar ini, proses pengadaan material menjadi lebih transparan karena pembeli bisa memastikan spesifikasi produk sesuai acuan teknis nasional. Hasilnya, tingkat keamanan dan umur pakai bangunan bisa lebih terjamin.

SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji

Standar ini berfokus pada baja kanal tepi bulat yang dibuat melalui proses canai panas (hot-rolled). Baja jenis ini umum digunakan pada rangka atap, rangka mesin, dan sistem pendukung struktural lainnya. SNI menyusun syarat mutu mulai dari bentuk, ketebalan, hingga tingkat kekuatan sehingga produk yang beredar bisa konsisten serta memenuhi kebutuhan teknis proyek.

Di sisi lain, standar ini juga menjelaskan metode pengujian untuk memastikan produk sesuai spesifikasi—mulai dari uji tarik, uji ketangguhan, hingga inspeksi visual terhadap cacat permukaan. Bagi pelaksana proyek, patokan ini sangat membantu dalam melakukan Quality Control sebelum baja dipasang di lapangan, meminimalkan risiko kegagalan struktur.

SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji

SNI ini mengatur kualitas dan metode pengujian untuk pipa baja karbon yang sering dipakai dalam konstruksi gedung, sistem pembuangan, struktur rangka, hingga fabrikasi umum. Standar ini memastikan pipa yang digunakan harus mampu menahan tekanan, getaran, serta beban dari lingkungan secara konsisten. Di dalamnya mencakup batas toleransi dimensi, ketebalan, dan kekuatan material.

Selain itu, metode pengujian dalam standar ini mencakup uji tekanan, uji kekuatan tarik, uji kelenturan, dan pemeriksaan visual untuk mendeteksi cacat produksi. Dengan mengikuti standar ini, kontraktor dan pemilik proyek bisa memastikan setiap pipa yang dipakai sudah memenuhi standar keselamatan sehingga lebih tahan lama dan efisien dalam jangka panjang.

SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan

Standar ini digunakan untuk memastikan mutu dan dimensi baja kanal C ringan, yang menjadi tulang punggung konstruksi rangka atap baja ringan, plafon, dan partisi. Mutu material, ketebalan, serta kekuatan struktur ditetapkan secara rinci sehingga pemasangan di lapangan dapat dilakukan dengan aman tanpa risiko penurunan daya dukung.

Selain mutu produk, standar ini juga memastikan keseragaman bentuk kanal C sehingga mempermudah instalasi dan mengurangi waste material. Bagi industri konstruksi modern, kanal C yang memenuhi SNI sangat penting karena mempengaruhi keseluruhan stabilitas bangunan serta efisiensi pekerjaan di proyek.

SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji

SNI ini ditujukan untuk baja profil I bertepi bulat (wide flange/I-beam) yang dibuat melalui proses canai panas. Profil ini digunakan pada struktur besar seperti jembatan, bangunan bertingkat, fondasi, dan gedung industri. Standar ini memastikan baja memiliki kekuatan lentur dan tekan yang tinggi sesuai kebutuhan struktur berat.

Pengujian yang diatur mencakup uji tarik, komposisi kimia, dan pengecekan ketebalan material untuk memastikan tidak ada penyimpangan produksi. Dengan mengikuti standar ini, kualitas struktur menjadi lebih terjamin dan risiko kerusakan selama masa pakai bangunan bisa ditekan secara signifikan.

SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan

Standar ini memberikan panduan pemeriksaan umum untuk material baja sebelum dinyatakan layak digunakan pada proyek. Pemeriksaan ini mencakup pengecekan dimensi, kualitas permukaan, kekuatan fisik, dan karakter kimia material. Dengan adanya SOP pemeriksaan, setiap batch produk bisa dipastikan memenuhi persyaratan teknis sebelum terpasang, menjaga konsistensi mutu.

Selain pengujian fisik, standar ini juga mengatur soal dokumentasi dan sertifikat mutu yang harus menyertai setiap pengiriman material. Ini membantu memperkuat transparansi antara produsen, distributor, dan kontraktor, serta memberikan keamanan tambahan bagi pemilik proyek dalam memastikan kualitas baja yang digunakan sesuai standar nasional.

SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum

Standar ini memastikan bahwa baja canai panas yang dipakai dalam konstruksi memiliki kualitas mekanis yang memadai, termasuk kekuatan tarik dan ketangguhan material. Baja canai panas biasanya digunakan untuk elemen struktural seperti balok, kolom, dan rangka bangunan. Dengan standar ini, proses produksi, kontrol mutu, dan toleransi dimensi diatur secara ketat agar hasil akhirnya aman dipakai di berbagai jenis bangunan.

Selain itu, SNI ini sangat penting untuk proyek konstruksi berskala besar yang membutuhkan konsistensi kualitas, seperti gedung komersial, jembatan, dan struktur publik. Dengan panduan pengujian dan pemeriksaan yang jelas, para kontraktor dapat memastikan material yang digunakan layak, tahan lama, dan sesuai dengan permintaan perhitungan struktur teknik sipil.

SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng

Standar ini berlaku untuk pipa dan pelat baja bergelombang yang dilapisi seng (galvanized), yaitu material yang banyak dipakai untuk aplikasi drainase, talang, saluran air, dan perlindungan struktur. Lapisan seng berfungsi melindungi baja dari korosi, memastikan daya tahan tinggi meskipun terpapar cuaca ekstrem dan kelembapan.

Selain memastikan ketebalan, dimensi, dan kualitas lapisan seng, standar ini juga mencakup pedoman pengujian untuk mengecek ketahanan terhadap karat dan kelenturan material. Dengan memenuhi SNI ini, pipa dan pelat seng memiliki umur pakai lebih panjang dan mengurangi kebutuhan perawatan, sehingga menjadi material yang efisien secara biaya untuk infrastruktur air dan konstruksi atap.

SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji

SNI ini ditujukan untuk baja siku sama kaki yang dibuat melalui proses canai panas, material penting untuk rangka struktur ringan hingga berat, rak industri, dan konstruksi umum. Standar ini memastikan dimensi siku, kelurusan, dan ketebalan sesuai dengan ketentuan teknis yang mendukung kekuatan dan kestabilan struktur.

Di samping itu, metode pengujian dalam SNI ini memastikan baja siku memiliki ketahanan terhadap beban tarik dan tekan, serta tidak ada cacat permukaan yang berpotensi mengurangi kekuatan. Kualitas yang terstandarisasi ini memberikan kepercayaan bagi pemilik proyek dan kontraktor untuk memilih material yang aman dan tangguh untuk struktur jangka panjang.

SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum

Standar ini mengatur mutu baja profil H yang dibuat dengan metode pengelasan (built-up H-beam) menggunakan filler. Material ini digunakan pada konstruksi besar seperti pabrik, gedung bertingkat, hingga jembatan. SNI memastikan dimensi, kekuatan sambungan las, dan konsistensi struktur sehingga mampu menahan beban berat dan gaya lateral.

Dengan mengikuti standar ini, proses fabrikasi dan inspeksi pada profil H menjadi lebih akurat, sehingga hasilnya memiliki kualitas yang seragam serta aman digunakan pada proyek-proyek vital. Profil H berstandar SNI sangat krusial dalam mendukung infrastruktur modern yang mengutamakan kekuatan dan daya tahan jangka panjang.

SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum

SNI ini mencakup baja yang digunakan dalam aplikasi rekayasa umum seperti mesin, alat industri, konstruksi ringan, hingga struktur pendukung. Standar ini menetapkan batas mutu material termasuk kandungan kimia dan sifat mekanis untuk memastikan material tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya di berbagai kondisi.

Dengan standar ini, produsen dan pengguna material memiliki panduan kualitas yang jelas, membantu menghindari penggunaan baja yang tidak sesuai spesifikasi dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin atau kegagalan struktur. Ini penting untuk sektor yang membutuhkan presisi dan ketahanan tinggi dalam aplikasi teknis.

SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan

SNI ini difokuskan pada baja canai panas yang dirancang khusus untuk sambungan konstruksi dengan pengelasan. Standar ini memastikan baja memiliki sifat las yang baik, tidak mudah retak, serta memiliki struktur metalurgi yang stabil setelah proses pengelasan. Ini sangat penting untuk konstruksi modern yang banyak menggunakan sambungan las pada rangka bangunan.

Selain itu, standar ini membantu mencegah kegagalan struktur akibat kualitas sambungan yang buruk. Dengan pedoman uji kekuatan sambungan, inspeksi visual, dan pengawasan mutu produksi, material yang digunakan dalam proyek berpotensi bertahan dalam jangka panjang serta aman dari risiko keruntuhan.

SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung

SNI ini menjadi dasar utama dalam merancang bangunan tahan gempa di Indonesia, negara dengan aktivitas seismik tinggi. Standar ini mengatur cara menghitung kekuatan struktur, distribusi beban gempa, serta persyaratan desain elemen bangunan untuk memastikan bangunan mampu menahan guncangan dengan aman. Arsitek dan insinyur menggunakan standar ini untuk menerapkan prinsip ketahanan gempa pada desain rumah tinggal hingga gedung besar.

Standar ini juga memberikan panduan teknis tentang material, detail sambungan, fondasi, dan sistem penahan lateral seperti shear wall dan bracing. Implementasi standar ini sangat penting dalam mencegah kerusakan parah dan menyelamatkan nyawa saat terjadi gempa, menjadikannya salah satu SNI paling kritis dalam dunia konstruksi Indonesia.


Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan

Ruang Lingkup Pekerjaan Bangunan

Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.

Teknik bangunan adalah suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau pada beberapa area. Suatu pekerjaan konstruksi merupakan gabungan atau rangkaian dari banyak pekerjaan. Pekerjaan konstruksi umumnya diatur oleh seorang manajer konstruksi (construction manager), serta dilaksanakan dan diawasi oleh manajer proyek, tenaga teknik perancangan (design engineer) atau arsitek lapangan (project architect).

Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, umumnya mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap.

Ruang Lingkup Pekerjaan Bangunan
Lingkup Pekerjaan dan Proyek Bangunan
Jenis pekerjaan konstruksi

- PT JAYA STEEL GROUP - Melayani Kebutuhan Anda: Besi Beton Bermutu (dari Pabrik berstandar SNI) untuk Anda yang peduli kualitas | Wiremesh Standar dari pabrik yang berkualitas

©2008- Didukung oleh : Afandi, Omasae, Suwur, Jagadtrans, Blogger, Global Water, Artikel - Kembali ke Atas -

Kirim Pesan via WA wa-jayasteel-distributor-besi-beton-dan-wiremesh
(klik untuk langsung menghubungi via Whatsapp)