Di balik megahnya gedung pencakar langit dan kokohnya rumah-rumah bertingkat, ada satu standar penting yang menjadi pondasi tersembunyi dari kekuatan beton itu sendiri. Dialah SNI 2847:2019 – standar nasional yang menjadi acuan utama bagi setiap insinyur dalam merancang struktur beton yang aman, tahan lama, dan tahan terhadap gempa. Kalau kamu bergerak di dunia konstruksi, atau masih kuliah di teknik sipil, memahami standar ini bukan cuma penting — tapi wajib!
Apa Itu SNI 2847:2019?
SNI 2847:2019 adalah Standar Nasional Indonesia yang mengatur persyaratan teknis beton struktural untuk bangunan gedung. Standar ini diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan menggantikan versi sebelumnya, yakni SNI 2847:2013. Perubahan ini bukan hanya sebatas revisi, tapi juga mengadopsi secara identik standar internasional ACI 318M-14 dan ACI 318RM-14, yang merupakan acuan utama dalam desain beton bertulang di banyak negara.
SNI 2847:2019 dirancang untuk menyelaraskan praktik desain struktur beton Indonesia dengan perkembangan teknologi internasional dan kebutuhan lokal, terutama terkait ketahanan bangunan terhadap beban struktural dan lingkungan tropis yang ekstrem.
Poin-Poin Penting dalam SNI 2847:2019
1. Persyaratan Desain Struktur
Standar ini memberikan panduan lengkap tentang:
-
Dimensi minimum dan maksimum elemen struktur (balok, kolom, pelat, dinding).
-
Kekuatan dan mutu beton serta baja tulangan yang digunakan.
-
Detail penempatan dan jarak tulangan (rebar spacing).
-
Persyaratan minimum dan maksimum untuk mencegah keruntuhan struktural.
Desain berdasarkan SNI 2847:2019 lebih presisi dan memperhatikan faktor keselamatan yang tinggi, terutama untuk struktur bertingkat.
2. Durabilitas (Ketahanan Terhadap Lingkungan)
Kondisi lingkungan tropis yang lembab, korosif, dan penuh kontaminan membuat durabilitas menjadi faktor krusial. Standar ini mengatur:
-
Komposisi campuran beton untuk lingkungan agresif (pantai, kawasan industri).
-
Ketebalan selimut beton minimum.
-
Penggunaan bahan tambahan (admixture) untuk meningkatkan ketahanan beton terhadap sulfat, karbonasi, dan korosi baja.
3. Kekuatan Tekan Beton
SNI 2847:2019 menetapkan nilai minimum kekuatan tekan beton (f'c) sesuai peruntukannya. Misalnya:
-
Bangunan sederhana: f'c ≥ 20 MPa
-
Bangunan bertingkat tinggi: f'c ≥ 30–40 MPa
-
Beton ringan: ada batasan nilai maksimum untuk menjaga performa struktural.
Ini penting untuk menjamin struktur mampu memikul beban gravitasi dan lateral (angin, gempa).
4. Perhitungan Modulus Elastisitas dan Retak
Beton bisa mengalami deformasi dan retak jika tidak diperhitungkan dengan tepat. SNI 2847:2019 memberikan rumus dan parameter untuk:
-
Menghitung modulus elastisitas beton (modulus of elasticity).
-
Menentukan potensi keretakan (cracking) pada elemen struktural seperti pelat dan balok.
-
Evaluasi ketahanan retak berdasarkan tegangan dan geometri struktur.
5. Faktor Modifikasi untuk Beton Ringan
Beton ringan memiliki sifat fisik berbeda dengan beton normal. Standar ini menyediakan faktor koreksi (modifikasi) agar perhitungan kekuatan dan kekakuan tetap akurat saat menggunakan material ringan seperti beton busa atau agregat ringan.
6. Adopsi dari ACI 318
Karena mengadopsi ACI 318 secara identik, SNI 2847:2019 juga sudah mengakomodasi:
-
Desain berbasis kinerja (performance-based design).
-
Teknologi pra-tegang dan pasca-tegang.
-
Persyaratan detailing untuk kondisi gempa (seismic detailing).
-
Pengaruh deformasi jangka panjang dan suhu.
Masa Berlaku dan Implementasi
SNI 2847:2019 mulai efektif berlaku pada Februari 2022, dan sejak saat itu menjadi standar wajib untuk semua desain bangunan gedung baru di Indonesia. Semua proyek yang diajukan setelah tanggal tersebut harus mengacu pada standar ini, baik untuk perizinan, perencanaan, maupun pelaksanaan konstruksi.
Standar ini juga berlaku sebagai acuan dalam proses pengawasan mutu (quality control) oleh pengawas lapangan, konsultan perencana, dan auditor teknis.
Perbedaan Utama dengan Versi Sebelumnya (SNI 2847:2013)
Revisi dari SNI 2847:2013 ke 2019 membawa beberapa perubahan besar, antara lain:
-
Pembaruan metode perhitungan, termasuk pendekatan desain berdasarkan "strength reduction factors" yang lebih konservatif.
-
Penambahan sistem struktur tahan gempa, selaras dengan SNI 1726:2019.
-
Penyesuaian untuk metode pengujian laboratorium terhadap material beton dan baja.
-
Penyederhanaan beberapa terminologi dan penyusunan ulang bab untuk memudahkan pembacaan.
Perubahan ini bertujuan meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam pembangunan struktur bangunan modern.
Mengapa SNI 2847:2019 Sangat Penting?
💡 Untuk Insinyur dan Konsultan
Memahami standar ini menjadi modal utama agar desain yang dibuat tidak hanya efisien dari segi biaya, tetapi juga memenuhi syarat keselamatan dan ketahanan. Kesalahan desain akibat tidak mengikuti standar bisa berakibat fatal pada proyek — bahkan hingga risiko hukum.
🧱 Untuk Kontraktor
Mengetahui isi standar membantu kontraktor dalam proses pembacaan gambar kerja, pengadaan material, dan pelaksanaan konstruksi, agar tidak terjadi deviasi dari spesifikasi teknis.
📚 Untuk Mahasiswa Teknik Sipil
SNI 2847:2019 menjadi referensi wajib dalam mata kuliah Struktur Beton. Mahasiswa yang memahami standar ini lebih siap menghadapi dunia kerja, ujian sertifikasi, bahkan kompetisi desain.
SNI 2847:2019 bukan sekadar aturan teknis—ini adalah dasar keselamatan dan kekuatan dari setiap bangunan yang kita huni dan gunakan. Dengan mengadopsi standar global dan mengakomodasi kebutuhan lokal, standar ini menjadi jembatan antara ilmu teknik sipil modern dan praktik konstruksi di lapangan.
Jadi, jika kamu terlibat dalam dunia pembangunan—baik sebagai mahasiswa, perencana, atau pelaksana—sudah saatnya kamu menguasai SNI 2847:2019. Bukan hanya demi proyek yang lulus audit, tapi juga demi bangunan yang aman untuk puluhan tahun ke depan.
Download SNI 2847:2019
Unduh SNI 2847:2019
Berikut ini link untuk mengunduh dokumen SNI 2847:2019, Standar Nasional Indonesia untuk Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung.
⬇️ Unduh SNI 2847:2019 (PDF)
Share ke Twitter . 
Share ke Facebook . 
Share ke Pinterest . 
