Bagi yang lagi membangun rumah atau gedung, menghitung kebutuhan besi sloof dan kolom adalah tahap penting supaya pembelian material pas, nggak kurang dan nggak kebanyakan. Kalau kebanyakan, ya buang-buang budget. Kalau kurang, pekerjaan bisa tertunda dan bikin biaya proyek membengkak. Nah, di artikel ini kita akan bahas cara praktis menghitung kebutuhan besi untuk sloof dan kolom, lengkap dengan contoh perhitungan yang gampang dipahami, biar kamu bisa langsung praktek di proyek sendiri.
Mengenal Sloof dan Kolom
Sebelum masuk ke perhitungan, kita pahami dulu fungsi keduanya:
- Sloof: Balok beton yang berada di atas pondasi. Fungsinya mendistribusikan beban dari dinding ke pondasi dan mencegah pergeseran tanah.
- Kolom: Tiang beton vertikal yang menopang beban dari balok dan lantai di atasnya, lalu menyalurkannya ke sloof dan pondasi.
Data yang Diperlukan untuk Perhitungan
Sebelum menghitung, siapkan data berikut:
- Ukuran penampang sloof dan kolom (misalnya 15 cm x 20 cm, 20 cm x 20 cm, dll)
- Panjang total sloof dan tinggi kolom
- Jenis dan diameter besi tulangan (misalnya besi polos Ø10 mm, besi ulir Ø12 mm)
- Jarak pemasangan besi sengkang/stirrup (misalnya 15 cm, 20 cm)
Rumus Dasar Perhitungan Besi Tulangan
Secara umum, untuk menghitung kebutuhan besi tulangan, langkahnya seperti ini:
- Hitung jumlah batang tulangan utama
- Hitung jumlah sengkang/stirrup
- Hitung total panjang dan konversikan ke batang (biasanya panjang besi beton 12 meter per batang)
1. Menghitung Kebutuhan Besi Sloof
Misalnya kita punya sloof ukuran 15 cm x 20 cm dengan panjang total 40 meter, menggunakan tulangan utama Ø12 mm sebanyak 4 batang, dan sengkang Ø8 mm tiap 15 cm.
a. Tulangan Utama
Panjang sloof = 40 m
Jumlah tulangan utama = 4 batang
Total panjang tulangan utama:
= Panjang sloof × Jumlah batang
= 40 m × 4
= 160 m
Konversi ke batang 12 m:
= 160 ÷ 12
= 13,33 → dibulatkan menjadi 14 batang
b. Sengkang/Stirrup
Keliling sloof = 2 × (0,15 m + 0,20 m) = 0,70 m
Jumlah sengkang = Panjang sloof ÷ jarak sengkang:
= 40 m ÷ 0,15 m
= 267 buah
Total panjang sengkang:
= Jumlah sengkang × Keliling
= 267 × 0,70 m
= 186,9 m
Konversi ke batang 12 m:
= 186,9 ÷ 12
= 15,58 → dibulatkan menjadi 16 batang
2. Menghitung Kebutuhan Besi Kolom
Misalnya kolom ukuran 20 cm x 20 cm, tinggi 3 m, ada 10 kolom, tulangan utama Ø12 mm sebanyak 4 batang per kolom, sengkang Ø8 mm tiap 15 cm.
a. Tulangan Utama
Panjang per batang tulangan utama = tinggi kolom + tambahan sambungan 0,4 m = 3,4 m
Total panjang tulangan utama:
= Panjang per batang × Jumlah batang per kolom × Jumlah kolom
= 3,4 m × 4 × 10
= 136 m
Konversi ke batang 12 m:
= 136 ÷ 12
= 11,33 → dibulatkan menjadi 12 batang
b. Sengkang/Stirrup
Keliling kolom = 2 × (0,20 m + 0,20 m) = 0,80 m
Jumlah sengkang per kolom:
= Tinggi kolom ÷ jarak sengkang
= 3 m ÷ 0,15 m
= 20 buah
Total sengkang semua kolom:
= 20 buah × 10 kolom
= 200 buah
Total panjang sengkang:
= 200 × 0,80 m
= 160 m
Konversi ke batang 12 m:
= 160 ÷ 12
= 13,33 → dibulatkan menjadi 14 batang
Rekap Kebutuhan Besi
Bagian | Jenis Besi | Kebutuhan (batang) |
---|---|---|
Sloof - Tulangan Utama | Ø12 mm | 14 |
Sloof - Sengkang | Ø8 mm | 16 |
Kolom - Tulangan Utama | Ø12 mm | 12 |
Kolom - Sengkang | Ø8 mm | 14 |
Tips Penting Saat Menghitung Kebutuhan Besi
- Selalu tambahkan cadangan 5–10% untuk mengantisipasi pemotongan dan sambungan.
- Gunakan gambar kerja atau denah bangunan sebagai acuan supaya perhitungan akurat.
- Perhatikan jenis besi yang digunakan (polos atau ulir) karena mempengaruhi kekuatan.
- Jangan lupa memperhitungkan panjang sambungan antar batang besi.
Kesimpulan
Menghitung kebutuhan besi sloof dan kolom sebenarnya sederhana kalau data sudah lengkap dan rumusnya dipahami. Prinsipnya, hitung dulu kebutuhan tulangan utama dan sengkang secara terpisah, lalu konversikan ke jumlah batang. Dengan perhitungan yang tepat, pembelian material jadi lebih efisien, pekerjaan lancar, dan risiko kekurangan material bisa dihindari.