Panduan Memilih Diameter Besi Beton untuk Konstruksi Rumah 2 Lantai

Membangun rumah 2 lantai nggak cuma soal desain yang menarik atau tampilan yang estetik, tapi juga soal kekuatan struktur di baliknya. Salah satu komponen paling krusial dalam hal ini adalah pemilihan **diameter besi beton** yang tepat. Ukuran besi yang terlalu kecil bisa bikin struktur rapuh, sedangkan terlalu besar bisa boros anggaran. Nah, biar rumah impianmu bisa berdiri kokoh dan aman, yuk kita bahas bareng panduan memilih diameter besi beton yang sesuai untuk konstruksi rumah 2 lantai!

Jangan Salah Pilih, Ini yang Menentukan Kekuatan Rumah Kamu!

Pernah kepikiran nggak, kalau rumah 2 lantai itu seperti manusia? Punya “tulang” yang menopang seluruh beban hidup—eh, maksudnya seluruh beban bangunan. Nah, “tulang” dalam rumah itu adalah struktur besi beton. Kalau kamu salah pilih ukuran, bisa-bisa rumahmu malah rapuh, apalagi pas kena beban berat atau gempa.


Di artikel ini, kita akan bahas tuntas cara memilih diameter besi beton yang tepat untuk rumah 2 lantai. Tanpa bahasa teknis yang bikin pusing, tapi tetap padat dan bergizi buat kamu yang lagi bangun rumah impian. Yuk, kita mulai!


Kenapa Diameter Besi Beton Itu Penting?

Besi beton (atau tulangan beton) fungsinya bukan cuma sebagai penguat, tapi juga penahan gaya tarik yang nggak bisa ditahan oleh beton biasa. Beton itu kuat menahan tekan, tapi lemah terhadap tarik. Nah, di sinilah peran besi beton.

Semakin besar beban bangunan, semakin besar juga kebutuhan akan diameter besi yang kuat. Jadi, untuk rumah 2 lantai, kamu nggak bisa sembarangan pakai besi seperti rumah 1 lantai. Harus lebih cermat.


Jenis Besi Beton yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum ngomongin diameter, kita kenalan dulu dengan jenis-jenis besi beton yang umum dipakai:

1. Besi Beton Polos (Plain Bar)

  • Permukaannya halus

  • Mudah dibengkokkan

  • Umumnya digunakan untuk begel atau pengikat

Mengenal Besi Beton Polos: Si Halus yang Kuat dan Fleksibel

Kalau kamu sedang bangun rumah atau proyek konstruksi lainnya, pasti akan berurusan dengan berbagai jenis besi beton. Salah satu jenis yang paling sering digunakan—meskipun kadang luput dari perhatian—adalah besi beton polos atau dalam istilah teknis disebut plain bar. Meskipun terlihat sederhana, perannya sangat vital dalam dunia konstruksi.

Jadi, apa itu besi beton polos? Sesuai namanya, jenis besi ini memiliki permukaan yang halus dan rata, tanpa ulir atau tonjolan seperti besi beton ulir. Karena bentuknya yang simpel, besi beton polos sering dianggap remeh. Padahal, justru karena permukaannya yang halus, ia punya kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh jenis ulir.


Mudah Dibentuk, Fleksibel untuk Banyak Kebutuhan

Salah satu keunggulan utama dari besi beton polos adalah sifatnya yang mudah dibengkokkan. Ini membuatnya sangat cocok digunakan di area yang memerlukan pembentukan atau modifikasi bentuk secara manual. Misalnya, saat membuat begel atau pengikat dalam struktur kolom dan balok, tukang bangunan bisa membentuk besi ini sesuai kebutuhan di lapangan tanpa alat berat.

Fleksibilitas ini menjadikan besi beton polos sangat efisien dari segi waktu dan tenaga. Dalam proyek skala kecil maupun besar, penggunaan besi ini bisa mempercepat pekerjaan terutama untuk bagian-bagian struktural yang kompleks. Meski lentur, besi polos tetap punya kekuatan tarik yang cukup untuk menahan gaya-gaya yang bekerja di dalam beton.


Peran Utama: Untuk Begel dan Pengikat

Di dunia konstruksi, besi beton polos biasanya tidak digunakan sebagai tulangan utama, melainkan lebih sering dijadikan begel atau pengikat. Begel adalah besi pengikat berbentuk persegi atau persegi panjang yang mengikat tulangan utama pada kolom atau balok. Meskipun kelihatannya sepele, fungsi begel sangat penting untuk menjaga agar besi utama tetap dalam posisi dan tidak bergeser saat proses pengecoran.

Selain untuk begel, besi beton polos juga kadang digunakan sebagai pengikat tambahan di struktur pelat lantai atau dinding beton bertulang. Karena mudah dibentuk, proses instalasinya jadi lebih praktis dan rapi. Kombinasi antara besi beton polos sebagai pengikat dan besi beton ulir sebagai tulangan utama adalah standar umum dalam konstruksi rumah tinggal, terutama rumah 1–2 lantai.


Ukuran dan Aplikasi Umum

Besi beton polos tersedia dalam berbagai diameter, mulai dari 6 mm hingga 12 mm, tergantung kebutuhan proyek. Untuk begel kolom, biasanya digunakan ukuran 6 mm atau 8 mm. Sedangkan untuk pengikat balok atau pelat, bisa disesuaikan dengan perhitungan struktur.

Meskipun tidak punya daya cengkeram sekuat besi ulir, besi beton polos tetap menjadi bagian penting dalam struktur beton bertulang. Kombinasinya dengan beton memberikan kekuatan tambahan, selama dipasang sesuai standar teknik bangunan. 

Besi beton polos adalah material konstruksi yang sederhana tapi punya peran besar. Permukaannya halus, mudah dibengkokkan, dan sangat cocok untuk begel atau pengikat dalam struktur bangunan. Di Jayasteel, kami menyediakan besi beton polos dengan kualitas terbaik dan ukuran beragam yang siap mendukung proyek bangunan kamu. Yuk, hubungi kami untuk konsultasi dan penawaran harga! 

2. Besi Beton Ulir (Deformed Bar)

  • Ada uliran atau tonjolan di permukaannya

  • Lebih kuat mencengkeram beton

  • Dipakai untuk tulangan utama

Mengenal Besi Beton Ulir: Si Kuat yang Jadi Tulang Punggung Bangunan

Kalau kamu pernah melihat proyek bangunan, pasti kamu bakal nemu besi beton yang permukaannya bergerigi atau berulir. Nah, itulah yang disebut besi beton ulir atau dalam bahasa teknisnya disebut deformed bar. Besi jenis ini adalah salah satu material paling penting dalam dunia konstruksi, khususnya untuk struktur bangunan seperti rumah 2 lantai, ruko, gedung, hingga jembatan.

Besi beton ulir adalah "tulang utama" dari bangunan beton bertulang. Kalau beton adalah dagingnya, maka besi ulir inilah kerangkanya. Kombinasi beton dan besi ulir inilah yang bikin bangunan bisa berdiri kokoh, menahan beban berat, bahkan guncangan gempa.


Ciri Khas: Permukaan Berulir

Sesuai namanya, besi beton ulir punya tonjolan spiral atau ulir di sepanjang batangnya. Uliran ini bukan cuma buat gaya-gayaan, lho. Justru inilah yang bikin besi ulir punya daya cengkeram tinggi terhadap beton di sekelilingnya.

Berbeda dengan besi beton polos yang permukaannya halus, uliran pada besi ini berfungsi untuk menambah gaya gesek antara besi dan beton, sehingga mencegah pergeseran atau selip saat struktur bangunan menahan beban. Jadi, saat ada beban dari atas (misalnya lantai dua), beton nggak akan “lepas” dari besinya karena besi ulir sudah mencengkeram dengan sangat kuat.


Kekuatan Cengkeram yang Bikin Aman

Salah satu alasan utama kenapa besi ulir sering dipilih untuk struktur utama adalah karena kemampuannya mencengkeram beton lebih baik daripada besi polos. Ini sangat penting dalam proyek konstruksi karena struktur bangunan tidak hanya harus menahan beban statis (seperti berat atap dan dinding), tapi juga beban dinamis (seperti getaran, gempa, atau pergerakan tanah).

Dengan adanya uliran di permukaannya, besi ini tidak mudah bergeser atau tertarik keluar dari beton, bahkan saat bangunan sedang menerima gaya tarik atau tekan besar. Inilah yang bikin besi beton ulir jadi pilihan utama untuk proyek-proyek yang membutuhkan daya tahan tinggi.


Digunakan untuk Tulangan Utama

Kalau kamu bertanya, “Besi ulir itu biasanya dipakai buat apa sih?”, jawabannya simpel: dipakai sebagai tulangan utama. Artinya, besi ini berada di bagian paling penting dari struktur bangunan, seperti:

  • Kolom utama

  • Balok utama

  • Pelat lantai

  • Sloof

  • Pondasi

Dalam struktur beton bertulang, tulangan utama inilah yang menerima gaya tarik besar, dan di sinilah besi ulir bekerja maksimal. Kombinasi antara tulangan utama (besi ulir) dan tulangan pengikat (biasanya besi polos) akan membentuk sistem struktur yang kuat, stabil, dan tahan lama.


Ukuran dan Ketersediaan di Pasaran

Besi beton ulir tersedia dalam berbagai ukuran diameter, umumnya mulai dari 10 mm hingga 32 mm. Panjang standarnya adalah 12 meter per batang. Untuk rumah tinggal dua lantai, biasanya digunakan ukuran 12 mm atau 16 mm sebagai tulangan kolom dan balok utama. Sementara untuk proyek besar seperti gedung bertingkat, digunakan ukuran yang lebih besar sesuai perhitungan struktur.

Jayasteel menyediakan berbagai ukuran besi beton ulir yang sesuai dengan standar SNI, lengkap dengan info berat per batang agar memudahkan perhitungan kebutuhan proyek kamu.


Tips Memilih Besi Beton Ulir Berkualitas

Biar nggak salah pilih, ini beberapa tips yang bisa kamu perhatikan:

  • Pastikan ada sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia)

  • Uliran harus rapi dan merata di seluruh permukaan

  • Ukur diameter dengan akurat, karena banyak produk abal-abal yang diameternya lebih kecil dari standar

  • Pilih dari supplier terpercaya, seperti Jayasteel, yang sudah terbukti menyediakan material konstruksi berkualitas


Besi Beton Ulir, Si Tangguh yang Wajib Ada di Struktur Bangunan

Jangan anggap remeh peran besi beton ulir dalam proyek konstruksi. Meskipun hanya sebatang besi berulir, tapi kekuatannya jadi fondasi utama dari keamanan bangunan. Mau bangun rumah 2 lantai, kos-kosan, atau ruko? Pastikan kamu pakai besi beton ulir berkualitas untuk tulangan utama.

Jayasteel siap membantu kamu menyediakan besi beton ulir dengan ukuran lengkap, kualitas terjamin, dan harga bersaing. Yuk, konsultasi langsung dengan tim kami—biar bangunan kamu nggak cuma berdiri, tapi juga kuat dan tahan lama! 

Dalam dunia konstruksi, besi beton ulir atau deformed bar hadir dalam berbagai kelas baja, yang menunjukkan tingkat kekuatan dan sifat mekanisnya. Memahami jenis kelas baja ini penting banget, terutama saat memilih besi untuk struktur utama bangunan seperti kolom, balok, atau pelat lantai.

Berikut adalah jenis-jenis kelas baja yang umum digunakan pada besi beton ulir di Indonesia:


1. BJTP (Baja Tulangan Polos)

Catatan: Meskipun ini termasuk kelas baja, BJTP biasanya untuk besi beton polos. Namun tetap perlu diketahui sebagai pembanding.

  • BJTP 24 = tegangan leleh min. 240 MPa

  • Umumnya digunakan untuk tulangan begel atau pengikat, bukan tulangan utama


2. BJTD (Baja Tulangan Deformed / Ulir)

a. BJTD 30

  • Tegangan leleh minimal: 300 MPa

  • Kelas ini termasuk besi ulir dengan kekuatan sedang

  • Cocok untuk bangunan rumah tinggal 1–2 lantai

b. BJTD 35

  • Tegangan leleh minimal: 350 MPa

  • Lebih kuat daripada BJTD 30

  • Umum digunakan untuk struktur bangunan bertingkat atau bagian struktur yang menerima beban lebih besar

c. BJTD 40

  • Tegangan leleh minimal: 400 MPa

  • Kelas ini termasuk high tensile deformed bar

  • Sering dipakai di proyek-proyek skala besar seperti gedung tinggi, jembatan, atau bangunan infrastruktur


3. Standar Internasional (FY Grade)

Dalam proyek dengan spesifikasi internasional atau ekspor, besi ulir juga bisa diklasifikasikan berdasarkan standar lain, seperti:

  • Grade 420 (fy = 420 MPa)

  • Grade 500 (fy = 500 MPa)

Standar ini sering dipakai dalam perencanaan struktur berdasarkan kode ACI (American Concrete Institute) atau BS (British Standard)

Pemilihan kelas baja pada besi beton ulir sebaiknya disesuaikan dengan fungsi struktur, beban yang ditanggung, dan rekomendasi teknis dari konsultan struktur. Untuk rumah tinggal sederhana, BJTD 30 atau BJTD 35 umumnya sudah cukup. Tapi kalau kamu mau membangun rumah 2 lantai yang lebih kompleks atau punya beban tambahan seperti tandon besar di atas, menggunakan kelas BJTD yang lebih tinggi bisa jadi pilihan lebih aman.

Jayasteel menyediakan besi beton ulir berbagai kelas dan ukuran, sesuai standar SNI. Jadi kamu bisa pilih sesuai kebutuhan proyek—lebih efisien, tepat, dan tahan lama!

Biasanya untuk rumah 2 lantai, yang dipakai itu kombinasi antara besi ulir dan besi polos. Besi ulir untuk struktur utama seperti kolom dan balok, sedangkan besi polos untuk begel.


Standar Umum Diameter Besi Beton untuk Rumah 2 Lantai

Berikut ini ukuran diameter besi beton yang umum digunakan berdasarkan elemen struktur:

Elemen Struktur Diameter Besi Beton yang Disarankan
Kolom Utama 12 mm – 16 mm
Balok Utama 12 mm – 16 mm
Sloof 10 mm – 12 mm
Pelat Lantai 8 mm – 10 mm
Begel (Pengikat) 6 mm – 8 mm

Catatan: Ukuran di atas bisa berubah tergantung desain struktur dan beban bangunan.


Faktor-Faktor yang Menentukan Pemilihan Diameter Besi Beton

Nggak bisa cuma lihat "standar umum", kamu juga harus tahu apa aja faktor yang mempengaruhi kebutuhan diameter besi beton.

1. Jumlah Lantai Bangunan

Rumah 2 lantai jelas butuh besi yang lebih kuat dibanding rumah 1 lantai. Kalau kamu ada rencana untuk renovasi jadi 3 lantai di masa depan, hitung juga kekuatannya dari sekarang.

2. Luas Bangunan

Semakin luas rumah, semakin panjang bentang struktur (balok, kolom), dan semakin besar pula gaya yang bekerja. Ini berarti butuh besi dengan diameter lebih besar.

3. Jenis Tanah

Tanah lunak atau labil akan memengaruhi stabilitas pondasi. Kalau tanah di lokasi bangunanmu labil, dibutuhkan struktur yang lebih kuat—termasuk besi dengan diameter lebih besar.

4. Beban Hidup dan Beban Mati

Beban mati itu bobot dari struktur itu sendiri (dinding, lantai, atap). Beban hidup contohnya furnitur, manusia, air di tandon, dll. Semakin berat beban, semakin besar diameter besi yang dibutuhkan.

Dalam dunia konstruksi, khususnya saat merancang rumah 2 lantai, penting banget memahami dua jenis beban utama yang akan ditanggung oleh struktur bangunan: beban mati dan beban hidup. Keduanya punya peran besar dalam menentukan kekuatan struktur, termasuk pemilihan diameter besi beton yang digunakan. Salah memilih, bisa berakibat fatal terhadap kekuatan dan ketahanan bangunan dalam jangka panjang.

Beban mati adalah beban yang berasal dari elemen-elemen struktur itu sendiri, seperti lantai beton, dinding bata, balok, kolom, dan atap. Beban ini bersifat tetap dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, berat dari pelat lantai bertulang dan dinding bata merah akan selalu ada selama bangunan berdiri. Karena sifatnya permanen, beban mati menjadi dasar utama dalam perhitungan struktur, termasuk saat menentukan diameter besi beton untuk tulangan utama.

Sementara itu, beban hidup adalah beban yang sifatnya tidak tetap atau bisa berubah-ubah, tergantung aktivitas yang terjadi di dalam bangunan. Contoh beban hidup antara lain manusia yang beraktivitas di dalam rumah, furnitur, perabotan, air di dalam tandon, dan bahkan kendaraan jika ada garasi di lantai atas. Beban hidup ini sangat bervariasi, karena tergantung bagaimana pemilik bangunan mengisi dan memanfaatkannya. Karena itu, perencana struktur harus memberikan toleransi tambahan dalam perhitungan beban hidup.

Semakin besar total beban—baik mati maupun hidup—yang akan ditanggung oleh struktur, maka semakin besar juga diameter besi beton yang dibutuhkan. Misalnya, kolom yang menopang area ruang tamu dengan furnitur berat dan tandon air di atasnya tentu butuh tulangan dengan diameter lebih besar dibandingkan kolom yang hanya menopang kamar kosong. Jadi, pemahaman tentang jenis beban ini sangat penting saat menentukan spesifikasi material konstruksi, agar bangunan bukan hanya berdiri tegak, tapi juga aman dan tahan lama. 

5. Desain Arsitektur

Kadang desain rumah unik butuh struktur tambahan atau bentang yang nggak umum. Ini juga bisa memengaruhi pemilihan diameter besi beton.


Cara Menghitung Diameter Besi Beton (Sederhana Versi Rumahan)

Oke, ini bagian yang teknis, tapi tetap kita buat gampang.

Biasanya perhitungan diameter besi dilakukan oleh insinyur sipil atau arsitek dengan software khusus. Tapi buat kamu yang cuma mau gambaran umum, pakai rumus kekuatan tarik beton dan luas penampang besi.

Contohnya, jika kamu butuh tulangan untuk menahan gaya tarik 10.000 kg, dan kamu mau pakai besi 12 mm, maka:

  • Luas penampang 1 besi 12 mm = π × (1,2 cm / 2)² ≈ 1,13 cm²

  • Jika 1 batang menahan 1.13 cm² × 4000 kg/cm² = 4.520 kg

  • Maka kamu butuh 10.000 / 4.520 ≈ 2,2 batang (dibulatkan jadi 3 batang)

Jadi, kamu butuh 3 batang besi 12 mm untuk menahan beban tersebut.

Tapi ingat, ini cuma ilustrasi. Perhitungan aslinya harus melibatkan perhitungan momen, beban, dan kondisi tanah. Konsultasikan dengan ahlinya ya!


Tips Memilih Besi Beton yang Berkualitas

Selain ukuran, kualitas besi juga menentukan kekuatan struktur. Jangan sampai kamu sudah pakai ukuran besar, tapi kualitasnya jelek.

1. Cek Sertifikasi

Pastikan besi beton punya SNI (Standar Nasional Indonesia). Sertifikasi ini menjamin kekuatan dan daya tahan material.

2. Periksa Permukaan

  • Besi beton ulir: Ulirnya harus rapi dan merata.

  • Besi polos: Permukaannya halus, tidak keropos.

3. Uji Kelenturan

Besi beton yang bagus tidak mudah patah saat dibengkokkan, tapi juga tidak terlalu lembek.

4. Berat dan Panjang Standar

Besi beton panjang standar adalah 12 meter. Beratnya juga harus sesuai tabel SNI. Kalau terlalu ringan, bisa jadi diameter tidak sesuai.


Merek Besi Beton Terkenal di Pasaran

Berikut beberapa merek besi beton yang banyak dipakai untuk rumah 2 lantai:

  • Krakatau Steel

  • Master Steel

  • Gunung Garuda

  • Interworld Steel

  • Jayasteel

Pilih merek yang terpercaya dan mudah didapatkan di daerah kamu. Jangan tergiur harga murah tapi kualitas diragukan.


Perbandingan Besi Beton Ulir vs Polos dalam Struktur Rumah 2 Lantai

Kriteria Besi Polos Besi Ulir
Cengkeraman Beton Kurang kuat Sangat kuat
Fleksibilitas Mudah dibentuk Agak kaku
Harga Lebih murah Sedikit lebih mahal
Kegunaan Untuk begel/pengikat Untuk tulangan utama

Untuk struktur utama rumah 2 lantai, pilih besi ulir. Sedangkan untuk pengikat atau pembentuk struktur, besi polos masih sangat bisa diandalkan.

Estimasi Kebutuhan Besi Ulir untuk Konstruksi Rumah Sederhana

Buat kamu yang lagi merencanakan membangun rumah, terutama rumah tinggal 1 atau 2 lantai, salah satu hal yang penting banget diperhatikan adalah berapa banyak besi ulir yang dibutuhkan. Kenapa? Karena besi ulir atau deformed bar ini berfungsi sebagai tulangan utama dalam struktur beton—mulai dari kolom, balok, pelat lantai, sampai sloof. Tanpa perencanaan yang tepat, kamu bisa kekurangan material di tengah jalan atau malah boros bujet karena kelebihan stok.

Nah, sekarang pertanyaannya: berapa batang besi ulir yang dibutuhkan untuk bangun rumah sederhana? Jawabannya tergantung desain struktur, luas bangunan, dan beban yang harus ditahan. Tapi untuk gambaran umum, kita bisa pakai pendekatan kasar berdasarkan pengalaman di lapangan.


Contoh Estimasi untuk Rumah Sederhana 1 Lantai (Luas ±36–50 m²)

Untuk rumah tipe kecil atau sederhana, seperti tipe 36 atau 45, biasanya kita menggunakan besi ulir diameter 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, tergantung posisi dan fungsinya. Berikut ini estimasi kebutuhan rata-ratanya:

  • Kolom utama:
    Rata-rata 4–6 batang besi ulir diameter 12 mm per kolom.
    Untuk rumah 1 lantai dengan 6–8 kolom, kamu butuh sekitar 30–50 batang besi ulir 12 mm.

  • Balok sloof dan balok atas:
    Biasanya pakai 4 batang tulangan utama diameter 10 mm atau 12 mm per bentang.
    Dengan total panjang sloof dan balok sekitar 60–80 meter, bisa diperkirakan butuh 20–30 batang besi ulir 10 mm atau 12 mm.

  • Pelat lantai (opsional untuk rumah 1 lantai, tapi tetap dipakai di dak kamar mandi atau teras):
    Gunakan besi ulir 8 mm atau 10 mm dengan jarak 15–20 cm.
    Untuk luasan kecil sekitar 6–8 m², estimasi kebutuhan sekitar 8–12 batang.

Jadi, secara keseluruhan, untuk rumah 1 lantai ukuran kecil sampai sedang, kamu bisa mulai dari estimasi 60–90 batang besi ulir berbagai ukuran. Kalau rumah kamu 2 lantai, jumlahnya tentu bertambah hampir dua kali lipat tergantung kebutuhan struktur lantai atas.


Hal-Hal yang Mempengaruhi Jumlah Besi

Jangan lupa, estimasi ini bisa berubah tergantung beberapa faktor:

  • Ukuran bangunan: Semakin luas rumah, semakin panjang balok dan sloof yang dibutuhkan.

  • Jumlah lantai: Rumah 2 lantai tentu lebih banyak pakai besi daripada 1 lantai.

  • Desain arsitektur dan struktur: Semakin banyak bukaan, teras, balkon, atau variasi bentuk, maka jumlah kolom dan balok bisa lebih banyak.

  • Jenis tanah: Tanah lemah atau labil mungkin butuh pondasi dan tulangan tambahan. 

Meskipun estimasi ini bisa dijadikan acuan awal, tetap disarankan kamu berkonsultasi dengan teknisi atau tukang berpengalaman untuk menghitung struktur dengan lebih presisi. Jayasteel juga siap bantu kamu menyediakan besi beton ulir berbagai ukuran untuk proyek rumah tinggal, lengkap dengan info berat dan panjang per batang, jadi kamu bisa lebih mudah menghitung kebutuhan secara akurat. Mau rumah sederhana tapi kuat dan tahan lama? Pilih besi ulir yang tepat, mulai dari sekarang! 

Kesalahan Umum Saat Memilih Diameter Besi Beton

❌ Asal Ikut Tukang

Banyak yang cuma ikut-ikut kata tukang tanpa tahu pertimbangan teknisnya.

❌ Fokus ke Harga Termurah

Harga murah sering kali berarti kualitas rendah atau diameter kurang dari standar.

❌ Tidak Sesuai Rencana Struktur

Kadang desain awal menggunakan besi 12 mm, tapi pas pelaksanaan diganti ke 10 mm karena alasan biaya. Ini bisa fatal.


Pilih Besi Beton Seperti Milih Tulang Buat Rumahmu

Kalau kamu mau rumah 2 lantai yang kuat, tahan lama, dan nyaman ditinggali, jangan kompromi soal besi beton. Diameter besi itu bukan angka sembarangan. Dia yang menentukan seberapa kuat rumahmu berdiri, menahan gempa, dan menopang beban.

Konsultasikan perencanaan struktur dengan tenaga ahli. Lalu pastikan kamu beli material dari tempat terpercaya seperti Jayasteel, yang menyediakan berbagai ukuran dan jenis besi beton untuk kebutuhan rumah tinggal, gedung, maupun proyek skala besar.


Kalau kamu punya pertanyaan seputar besi beton untuk rumah 2 lantai, atau butuh penawaran harga terbaik, tim Jayasteel siap bantu. Hubungi kami hari ini juga—jangan tunggu sampai rumahmu roboh baru panik!


Jayasteel – Spesialis Baja dan Besi untuk Konstruksi Kuat dan Aman 

daftar harga besi beton dan wiremesh Share ke Twitter . fb-jayasteel-distributor-besi-beton-dan-wiremesh Share ke Facebook . pin-jayasteel-distributor-besi-beton-dan-wiremesh Share ke Pinterest .


0 comments

    Melayani Kebutuhan Anda: - PT JAYA STEEL GROUP - | Besi Beton Bermutu (dari Pabrik berstandar SNI) untuk Anda yang peduli kualitas | Wiremesh Standar dari pabrik yang berkualitas

    ©2008- Didukung oleh : Afandi, Omasae, Suwur, Jagadtrans, Blogger, Global Water, Artikel - Kembali ke Atas -

    Kirim Pesan via WA wa-jayasteel-distributor-besi-beton-dan-wiremesh
    (klik untuk langsung menghubungi via Whatsapp)